seputar-Medan | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara melalui Survei Harga Produsen Gabah, pada Desember 2022 berhasil mencatat 155 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 59 observasi (38,06%), disusul Gabah Kering Giling sebanyak 58 observasi (37,42%), dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 38 observasi (24,52%).
“Pengumpulan hasil observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dicatat di Sumatera Utara pada Desember 2022, terbanyak berasal dari Kabupaten Mandailing Natal sebanyak 33 observasi atau 21,29%,” kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin di Medan, Selasa (02/01/2023).
Kemudian disusul Kabupaten Tapanuli Utara dan Padang Lawas Utara masing-masing sebesar 20 observasi (12,90%), Kabupaten Simalungun sebanyak 16 observasi (10,32%), Kabupaten Asahan, Deli Serdang, dan Batu Bara masing-masing sebanyak 10 observasi (6,45%), Kabupaten Toba dan Serdang Bedagai masing-masing sebanyak 8 observasi (5,16%), Kabupaten Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, Langkat, dan Labuhanbatu Utara masing-masing sebanyak 5 observasi (3,23%).
Nurul menjelaskan, di tingkat petani pada Desember 2022, harga gabah tertinggi senilai Rp.6.600 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang dan GKP varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp.4.500 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Inpari 32 berasal dari Kabupaten Simalungun dan gabah kualitas GKP varietas Lokal di Kabupaten Mandailing Natal.
“Di tingkat penggilingan pada Desember 2022, harga gabah tertinggi senilai Rp6.700 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang dan GKP varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai,”jelas Nurul.
Sedangkan harga terendah senilai Rp.4.550 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Inpari 32 berasal dari Kabupaten Simalungun dan gabah kualitas GKP varietas Lokal di Kabupaten Mandailing Natal.
Komponen Mutu
Nurul melanjutkan, rata-rata komponen mutu hasil observasi transaksi jual beli gabah meliputi Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa (KH). Pada Desember 2022, KA rata-rata kelompok gabah kualitas GKG sebesar 12,84 persen, dengan rentang KA terendah sebesar 10,00 persen dan KA tertinggi sebesar 14,00 persen.
“KA rata-rata kelompok gabah kualitas GKP sebesar 16,52 persen, dengan rentang KA terendah sebesar 14,10 persen dan KA tertinggi sebesar 24,90 persen,”sebut Nurul.
Dikatakannya, rata-rata Kadar Hampa (KH) Desember 2022 juga menunjukkan angka yang bervariasi. KH rata-rata kelompok gabah kualitas GKG sebesar 3,42 persen, dengan rentang KH terendah sebesar 1,40 persen dan KH tertinggi sebesar 8,05 persen. KH rata-rata kelompok gabah kualitas GKP sebesar 4,20 persen, dengan rentang KH terendah sebesar 1,50 persen dan KH tertinggi sebesar 8,00 persen.
menurutnya, di tingkat petani rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) mengalami kenaikan sebesar 1,64 persen dari Rp.5.508 per kg pada November menjadi Rp.5.599 per kg pada Desember 2022. Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) juga mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp.5.038 per kg menjadi Rp.5.041 per kg.
“Kalau di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen dari Rp.5.621 per kg pada November menjadi Rp.5.708 per kg pada Desember 2022. Sedangakan kelompok kualitas GKP mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp.5.171 per kg menjadi Rp.5.149 per kg,” tutr Nurul.(Siong)