seputar – Jakarta | Pada 28 Januari 2021, SilkAir resmi menjadi anak perusahaan Singapore Airlines (SIA). SilkAir resmi menghentikan operasinya lantaran sudah bergabung atau merger menjadi penerbangan di bawah SIA.
Aksi merger ini sudah direncanakan sejak lama. Mengutip mothership.sg, Rabu (3/2/2021), rencana merger ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018. Rencana ini ditargetkan selesai tahun ini.
Selama beberapa dekade terakhir, SilkAir pada dasarnya telah beroperasi sebagai cabang regional SIA, di mana melayani penerbangan jarak pendek ke negara-negara di kawasan Asia PAsifik (APAC).
Namun, karena bukan maskapai Star Alliance membuat maskapai ini agak rumit dan tidak memberikan manfaat apapun untuk tingkatan elit mereka.
Setelah merger, semua anggota Star Alliance akhirnya akan dapat menerima manfaat dan kualitas layanan yang sama seperti SIA, termasuk hiburan dalam penerbangan di kursi belakang, yang menghilangkan beban membawa perangkat sendiri.
Proses merger ini juga bertujuan untuk merampingkan operasi SIA, dan memberikan pengalaman yang konsisten bagi semua pelanggannya.
Dalam email mereka, Singapore Airlines menulis kepada anggota KrisFlyer. Berikut isinya:
Selama lebih dari 30 tahun, SilkAir telah menjadi sayap regional Singapore Airlines, terbang untuk menjangkau 40 tujuan di Asia Pasifik. Sering dipilih karena keandalan layanan dan janjinya untuk membuat setiap perjalanan menyenangkan untuk diterbangi.
Mulai 28 Januari 2021, SilkAir akan memulai integrasinya ke SIngapore Airlines yang merupakan bagian dari rencana merger yang diumumkan pada 2018.
Sekarang Anda dapat menikmati pengalaman kelas dunia, tidak peduli seberapa singkat perjalanan Anda.(detikfinance)