seputar-Medan | PT Bank Mestika Dharma Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta paparan publik tahun 2020 di Grand Aston City Hall Medan, Kamis (03/06/2021).
Dalam RUPS yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat, emiten berkode saham BBMD itu berhasil membagi dividen sebesar Rp120 Miliar atau Rp29,79/lembar saham.
Achmad Kartasasmita selaku Presiden Direktur Perseroan mengatakan, pada tahun ini Bank Mestika Dharma mencatatkan laba bersih yang cukup signifikan sebesar Rp325 Miliar di akhir tahun 2020. Sementara jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang masuk sebagian besar bisa disimpan dalam surat berharga dan menghasilkan pendapatan bagi Bank Mestika.
“Tahun ini kami menetapkan pembagian dividen sebesar Rp120 Miliar atau Rp29,79/lembar saham,” kata Achmad Kartasasmita kepada sejumlah jurnalis.
Achmad Kartasasmita menyatakan pada tahun 2021 sebetulnya pemberian kredit yang direcanakan Bank Mestika Dharma dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) lumayan signifikan. Namun terkait kondisi pandemi Covid-19 yang masih bertahan terus dan ketidakpastian di pasar dan pelaku bisnis juga belum berani meminjam kredit untuk investasi maka pertumbuhan perkembangan kredit yang diestimasikan di angka sekira 6,5 persen masih di bawah target.
“Ini akibat pasar yang belum jelas maka kami juga melaksanakan bisnis dengan sangat hati-hati sehingga pertumbuhan kredit yang direncanakan jauh di bawah target,” ungkap Achmad.
Berbicara soal ekspansi pada tahun 2021, Achmad menyebutkan dalam situasi seperti ini pihaknya memilih untuk memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech yang semakin menjamur akhir-akhir ini.
“Melalui kerja sama dan masuk ke dalam ekosistem mereka maka kami dapat ikut berpartisipasi dalam memberi pinjaman kepada masyarakat melalui platform yang dimiliki fintech. Jadi tahun ini kami tidak memilih untuk menambah jumlah kantor cabang dan tidak mengembangkan pasar secara signifikan. Kami lebih melihat bagaimana kesempatan yang ada terutama menyangkut penggunaan digital dalam memberikan pinjaman,” papar Achmad.
Achmad Kartasasmita melanjutkan, dalam pemberian kredit pada tahun 2021, Bank Mestika Dharma tidak terlalu banyak mengalami guncangan dari kredit-kredit macet apalagi komoditas sawit di Provinsi Sumut masih menjadi bisnis yang sangat bagus.
“Estimasi Non Performing Loan atau NPL Bank Mestika Dharma untuk tahun 2020 dibanding tahun 2019 posisi kami terjaga dengan baik di angka rasio sebesar 1,68 persen turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,8 persen. Jadi kondisi kami masih stabil, tidak mengalami guncangan dari adanya kredit-kredit macet. Terus terang Bank Mestika Dharma banyak punya eksposur dalam dunia kelapa sawit. Jadi kita bisa melihat kelapa sawit posisinya masih cukup baik sampai hari ini,” pungkas Achmad Kartasasmita.
Bahkan, lanjut Achmad, dalam industri sawit Crude Palm Oil (CPO) pernah mencapai harga tertinggi sehingga nasabah atau debitur Bank Mestika Dharma yang berada di dalam industri kelapa sawit tidak banyak mengalami gangguan dalam hal pembayaran pinjaman.
“Pembayaran mereka dari industri sawit tetap lancar tingkat NPL mereka hampir tidak ada. Mungkin industri lain seperti transportasi dan industri lainnya ada sedikit terganggu akibat pandemi Covid-19. Tapi mudah-mudahan dengan membaiknya situasi ekonomi maka bisnis transportasi juga akan tumbuh dan meningkat untuk mendukung pengangkutan barang dan logistik perkembangan ekonomi khususnya bisnis online,”ujar Achmad. (Siong)