seputar – Jakarta | Spanyol akan menjadi negara pertama di dunia yang melakukan uji coba empat hari kerja dalam sepekan setelah pemerintah sepakat untuk meluncurkan proyek percontohan sederhana bagi perusahaan yang tertarik dengan gagasan tersebut.
Awal tahun ini, partai kiri Mas Pais mengumumkan pemerintah telah menerima usulan mereka untuk menguji coba gagasan tersebut. Pembicaraan telah dilaksanakan, dan pertemuan selanjutnya diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan mendatang.
“Itu sebuah gagasan yang telah tiba masanya,” ujar politikus Mas Pais, Inigo Errejon di Twitter, dikutip dari The Guardian, Senin (15/3).
Dari Selandia Baru hingga Jerman, gagasan itu terus berkembang secara global. Para pendukung gagasan ini menilai empat hari kerja bisa meningkatkan produktivitas, meningkatkan kesehatan mental para pekerja, dan bisa berkontribusi pada perjuangan melawan perubahan iklim.
Partai sayap kiri di Spanyol – di mana pemogokan selama 44 hari di Barcelona pada tahun 1919 mengakibatkan negara itu menjadi salah satu negara pertama di Eropa Barat yang mengadopsi hari kerja delapan jam – telah menangkap gagasan itu.
“Spanyol adalah salah satu negara di mana pekerja menghabiskan lebih banyak jam kerja dibandingkan rata-rata negara Eropa. Tapi kami bukan termasuk negara-negara yang paling produktif,” jelas Errejon.
Sementara detail pasti dari uji coba tersebut akan dibahas dengan pemerintah, Mas Pais mengusulkan proyek tiga tahun senilai 50 juta euro yang akan memungkinkan perusahaan untuk menguji coba pengurangan jam kerja dengan risiko minimal. Biaya yang dihabiskan perusahaan ke dalam empat hari kerja misalnya, dapat ditutup pada 100 persen tahun pertama, 50 persen pada tahun kedua dan 33 persen pada tahun ketiga.
“Dengan angka-angka ini, kami menghitung bahwa kami dapat memiliki sekitar 200 perusahaan yang berpartisipasi, dengan total sekitar 3.000 hingga 6.000 pekerja,” jelas politkus Mas Pais lainnya, Hector Tejero.
Tejero menambahkan, pihaknya ingin pengurangan jam kerja tidak berdampak pada pengurangan gaji dan PHK.
Tejero memperkirakan uji coba dapat dilakukan paling cepat musim gugur. “Spanyol akan menjadi negara pertama yang melakukan uji coba sebesar ini,” kata Tejero.
“Proyek percontohan seperti ini belum pernah dilakukan di mana pun di dunia.”
Partai tersebut menyarankan uji coba dipandu oleh panel ahli – termasuk perwakilan dari pemerintah, serikat pekerja dan lobi bisnis – yang juga akan membantu menganalisis hasil.
Software Delsol, perusahaan Spanyol yang tahun lalu menjadi yang pertama di negara itu yang menerapkan empat hari kerja.
“Mereka melihat pengurangan ketidakhadiran, produktivitas meningkat dan pekerja mengatakan mereka lebih bahagia,” kata Tejero.
Sebuah sumber dari kementerian industri Spanyol mengatakan pembicaraan mengenai proyek percontohan itu dalam tahap awal. Pada titik ini semuanya bisa diperdebatkan, mulai dari biaya uji coba hingga jumlah perusahaan yang terlibat dan jadwal.
Gagasan tersebut ditentang beberapa kalangan, salah satu pemimpin dari asosiasi pengusaha menyebutnya “gila” setelah resesi terburuk negara itu sejak perang saudara.
“Keluar dari krisis ini membutuhkan lebih banyak pekerjaan, bukan lebih sedikit,” jelas Ricardo Mur dari CEOE dalam sebuah forum pada Desember.
Joe Ryle dari Kampanye 4 Hari Kerja Sepekan menyerukan pemerintah di seluruh dunia mengikuti Spanyol, membuka jalan bagi kebijakan empat hari kerja dalam seminggu.
“Jelas cara kami bekerja membuat orang stres, kelelahan, terlalu banyak bekerja dan menyebabkan masalah besar di tempat kerja dan kesehatan mental,” jelasnya.
“Seminggu empat hari akan baik untuk ekonomi, baik untuk pekerja dan baik untuk lingkungan. Apa hal yang tidak disukai?” (merdeka)