seputar-Medan | Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Desember 2021 mengalami surplus sebesar US$681,44 juta atau naik sebesar 51,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$449,19 juta (Tabel 1). Jika neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Desember 2021 dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 89,17 persen yaitu dari US$360,22 juta pada Desember 2020 menjadi US$681,44 juta pada bulan Desember 2021.
Surplus neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara dengan negara mitra utama selama Desember 2021 berturut-turut adalah senilai senilai US$119,53 juta dengan Amerika Serikat, US$54,13 juta dengan Jepang, senilai US$44,55 juta dengan Belanda, senilai US$36,75 juta dengan Rusia, senilai US$32,36 juta dengan India dan dengan Brazil senilai US$11,35 juta.
Hal itu disampaikan Koordiantor Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Dinar Butar-butar di Medan, Jum’at (04/02/2022).
” Defisit perdagangan luar negeri Sumatera Utara terjadi dengan Singapura senilai US$64,00 juta, dengan Argentina senilai US$14,30 juta, dengan Malaysia senilai US$7,36 juta, dengan Australia senilai US$2,68 juta,” kata Dinar.
Nilai Impor
Sedangkan, nilai impor terbesar Desember 2021 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar US$80,23 juta, diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$49,56 juta. Dibandingkan November 2021, nilai impor untuk sepuluh golongan barang pada Desember 2021 mengalami penurunan sebesar US$82,52 juta atau -21,56 persen dan untuk golongan barang lainnya mengalami penurunan sebesar US$1,82 juta (-1,16%).
Dinar melanjutkan, jika dibanding dengan periode Januari – Desember 2020, kenaikan impor periode Januari – Desember 2021 terjadi pada golongan bahan bakar mineral sebesar US$479,53 juta (154,52%) diikuti golongan karet dan barang dari karet sebesar US$114,38 juta (56,44%).
Sedangkan penurunan nilai impor terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$32,74 juta (-14,77%) periode Januari – Desember 2021, nilai impor untuk sepuluh golongan barang utama naik sebesar US$1,01 miliar (40,89%) dibanding periode yang sama tahun 2020, golongan barang lainnya juga naik sebesar US$236,99 juta (15,64%).
” Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari – Desember 2021 mencapai 66,45 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 15,12 persen diikuti golongan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 9,86 persen dan ampas/sisa industri makanan sebesar 8,71 persen,” ungkap Dinar.
Negara Asal
Dinar menjelaskan, dari total nilai impor Sumatera Utara sebesar US$455,34 juta pada Desember 2021, sebesar US$194,52 juta (42,72%) berasal dari Asia di luar ASEAN, sebesar US$148,06 juta (32,52%) berasal dari ASEAN dan sisanya berasal dari kawasan lainnya. Negara pemasok barang impor terbesar pada Desember 2021 adalah Tiongkok sebesar US$152,14 juta (33,41%), diikuti Singapura sebesar US$71,06 juta (15,61%) dan Malaysia sebesar US$45,72 juta (10,04%).
Selama periode Januari – Desember 2021 kesepuluh negara asal utama memberikan peran sebesar 82,43 persen terhadap total nilai impor melalui Sumatera Utara sedangkan sisanya besar 17,57 persen berasal dari negara lainnya. Nilai impor dari 10 negara utama naik sebesar 36,67 persen dibandingkan periode Januari – Desember 2020. (Siong)