seputar – Jakarta | Kabar mengejutkan datang dari orang terkaya di dunia sekaligus pendiri Amazon, Jeff Bezos. Ia akan menyerahkan jabatannya sebagai CEO atau kepada Andy Jassy pada Senin (5/7) kemarin. Bezos mengakhiri perjalanan kariernya setelah ia bekerja selama lebih dari dua dekade memimpin perusahaan toko online tersebut.
Melansir dari CNN, Selasa (7/6/2021), sebelumnya perusahaan toko online ini telah mengumumkan pada bulan Februari lalu bahwa Bezos akan beralih dari posisinya sebagai CEO ke kursi eksekutif.
Pada saat itu Bezos mengatakan bahwa dia ingin menghabiskan lebih banyak waktunya untuk usaha-usaha miliknya yang lain seperti Washington Post, perusahaan luar angkasa Blue Origin, serta menjalankan kegiatan-kegiatan filantropi.
Meski dikatakan bahwa saat ini dia telah mengundurkan dari posisinya sebagai bos perusahaan, Bezos dinilai masih memiliki pengaruh yang cukup besar sebagai pemimpin di perusahaannya Amazon.
Pengamat dari Nucleus Research Daniel Elman mengatakan bahwa saat ini Bezos masih memiliki pengaruh kuat di Amazon untuk beberapa tahun ke depan.
“Dia kemungkinan akan tetap terlibat, meskipun tak lagi fokus dalam kegiatan keseharian (perusahaan) dan sebaliknya fokus pada tindakan seluruh perusahaan serta produk dan layanan baru,” katanya.
Pengaruh Bezos di perusahaan berasal dari statusnya sebagai pemegang saham individu terbesar di perusahaan tersebut. Berdasarkan data terakhir pada Juni lalu, Bezos memiliki 51,2 juta lembar saham perusahaan, atau sekitar 10% dari total saham Amazon.
Nilai ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan nilai saham yang dimiliki pemegang saham terbesar berikutnya yakni Vanguard Group, yang memegang sekitar 6,5%.
Artinya, jika pemegang saham berusaha membuat perubahan besar di perusahaan, suara Bezos tetap memiliki pengaruh besar. Kabar mundurnya Bezos datang bersamaan dengan laporan pendapatan perusahaan. Dalam laporan tersebut, Amazon membukukan US$100 miliar dolar.(CNN)