seputar-Jakarta | PT Fast Food Indonesia Tbk tengah berjuang di tengah pandemi COVID-19. Pemilik jaringan KFC di Indonesia pun mengakui sudah menutup beberapa gerainya.
Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk Justinus Dalimin Juwono mengakui perusahaan telah menutup beberapa gerai KFC. Namun, dia enggan merinci berapa jumlah gerai yang ditutup.
“Ada beberapa lah,” sebutnya dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (10/11/2020).
Meski begitu, KFC Indonesia hingga akhir tahun akan membuka 12 gerai baru. Namun gerai baru itu merupakan pembukaan gerai yang tertunda di 2019.
Artinya perusahaan sebenarnya tidak melakukan ekspansi penambahan gerai di tahun ini.
“Tahun 2020 hanya buka KFC yang tertunda di tahun 2019, kira-kira sampai akhir tahun ada 12 gerai, di antaranya di Jakarta dan Labuan Bajo,” ucapnya.
Dalam keterangan yang disampaikan manajemen KFC sebelumnya, pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan pendapatan KFC Indonesia sebesar 25 persen. KFC juga memperkirakan, laba bersih akan tergerus hingga 75 persen.
Dampak yang langsung dirasakan perseroan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebelumnya, menyebabkan 39 gerai yang dikelola KFC harus berhenti beroperasi.
Kontribusi kegiatan operasional yang terhenti memberikan andil sebesar 25-50 persen terhadap pendapatan.
Kinerja keuangan KFC pada kuartal II-2020 mengalami kerugian hingga Rp142 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perseroan tercatat membukukan keuntungan Rp 157,52 miliar.
Pandemi COVID-19 telah membuat pemerintah mengeluarkan keputusan menutup tempat-tempat umum, termasuk restoran cepat saji. Ini membuat pendapatan FAST anjlok 25,4 persen menjadi Rp2,5 triliun dari Rp3,37 triliun. (detik)