seputar-Medan | Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Untung Santoso mengatakan, sektor jasa keuangan di Indonesia hingga kini masih tetap stabil dan bertumbuh. Secara spesifik sektor Pasar Modal sejak tahun 2016 rata-rata volume dan transaksi yang terjadi di Pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Bahkan meningkat signifikan saat terjadinya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021.
” Dari sisi volume transaksi secara akumulatif tahun 2021 bulan Januari hingga Mei, investor di Sumatera Utara tercatat telah melakukan transaksi senilai Rp107,89 Triliun dengan jumlah sebesar 297,5 persen,” kata Untung saat membuka acara Bobba Massal Bareng OJK KR5 Bincang-bincang Melek Finansial secara virtual, Jum’at (23/07/2021).
Acara Bobba Massal yang merupakan wujud sinergi antara OJK KR5 Sumbagut dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Medan tersebut mengusung tema “Edukasi Bursa Saham dan Bursa Berjangka” serta menghadirkan narasumber Kabiro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Kemendag, Sahudi dan Kepala BEI Perwakilan Sumut, Muhammad Pintor Nasution.
Untung menjelaskan, di Sumatera Utara jumlah Single Investor Identification atau SID yang terdaftar pada bulan Mei lalu mencapai sebanyak 254.591 dengan pertumbuhan investor sebesar 107,5 persen.
“Tentunya optimisme pelaku Pasar Modal tersebut perlu diimbangi dengan edukasi yang memadai sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Pasar Modal Indonesia akan semakin tinggi,” jelas Untung.
Begitu juga dengan kepercayaan masyarakat terhadap Bursa Berjangka tentunya masih perlu ditingkatkan melalui edukasi secara masif mengingat masih sangat sedikit masyarakat yang mengetahui bagaimana sebenarnya proses bisnis yang terjadi pada Bursa Berjangka tersebut.
Masih kata Untung, OJK secara pro aktif akan terus mengedukasi masyarakat mengenai Industri Jasa Keuangan (IJK) di Indonesia. Hal ini dilakukan agar gap atau celah antara inklusi dan literasi keuangan di masyarakat semakin mengecil.
“OJK akan senantiasa secara berkelanjutan mengedukasi masyarakat agar semakin aman dan nyaman melakukan transaksi keuangan. Hal ini menjadi krusial untuk dilakukan karena ada celah yang cukup besar antara indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen dengan indeks literasi keuangan di masyarakat yang mencapai 38,03 persen,” kata Untung
Untung menyatakan, celah indeks yang cukup besar antara inklusi dan literasi keuangan akan berpotensi menimbulkan permasalahan sebab masyarakat yang membeli produk layanan industri keuangan tanpa memiliki pemahaman secara rinci terkait produk yang dibelinya.
“Salah satu tujuan dari OJK adalah agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Melalui acara edukasi ini masyarakat dan mahasiswa diharapkan bisa mengenal lebih jauh tentang BEI sebagai tempat membeli atau menjual efek, kemudian Bursa berjangka merupakan tempat dimana kita bisa membeli atau menjual komoditas ataupun kontrak komoditas berjangka,” harap Untung.
Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution dalam materinya secara garis besar memberi pemahaman kepada peserta webinar terkait dampak Pasar Modal yang mampu membuka lapangan pekerjaan, manfaat yang bisa diperoleh emiten dalam penyebaran kepemilikan hingga manfaat bagi investor saat melakukan investasi di Pasar Modal di Indonesia.
Dalam pemaparannya Pintor juga menyampaikan materi struktur, regulator di Pasar Modal, perizinan menjadi seorang broker dan pengawasan dari OJK hingga memberi tips kepada kaum milenial bagaimana cara membeli rumah impian dengan mendisiplinkan diri berinvestasi saham di Pasar Modal.
“Bisa sebenarnya berinvestasi di Pasar Modal jika kita punya target membeli rumah impian,” ungkap Pintor.
Pintor mencontohkan, jika saat harga rumah sekira Rp300 juta pada tahun 2008, jika kita investasikan untuk membeli saham Unilever maka rumah impian tersebut akan terbeli dalam tempo 7 tahun atau pada tahun 2015.
“Kalau uang kita simpan di bank belum tentu akan terbeli sama kita. Ini salah satu tips atau cara bagi kita berinvestasi. Biasakan diri kita rutin dan disiplin untuk berinvestasi atau nabung saham. Dengan nabung saham Rp2 juta per bulan maka 7 tahun kemudian rumah impian itu akan terbeli pada harga Rp458 juta dengan catatan pertumbuhan bunga deposito selama 10 tahun terakhir sebesar 6 persen dan pertumbuhan harga rumah sebesar 8 persen setiap tahun selama 10 tahun terakhir,” ucap Pintor.
Sementara itu Kabiro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Kemendag, Sahudi menyampaikan, perdagangan berjangka memiliki empat karakter pokok. Pertama melakukan jual beli berbagai komoditi.
” Bisa komoditi kopi, emas dan lainnya. Transaksinya bisa dilakukan antara pedagang berjangka dan nasabah yang diwakili atau diamanahkan oleh perusahaan pialang berjangka,” sebut Sahudi.
Yang kedua, dalam penjualan komoditi biasanya juga berdasarkan kontrak berjangka yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Bursa dengan kontrak-kontrak standar tertentu dalam kontrak yang bersangkutan.
“Yang ketiga adalah penarikan margin yang dilakukan perusahaan pialang berjangka kepada nasabah yang akan melakukan transaksi komoditi di Bursa Berjangka,” papar Sahudi.
Untuk yang keempat lanjut Sahudi, adalah penyelesaian dilakukan dalam tempo hari atau kemudian. Artinya transaksi jual beli di Bursa Berjangka dapat diselesaikan dalam beberapa bulan mendatang. Bisa 3-6 bulan atau setahun, tergantung dari standar kontrak yang ditetapkan oleh Bursa Berjangka yang bersangkutan,” ujarnya. (Siong)