seputar – Jakarta | Saat pandemi ada fenomena masif soal ruko-ruko dijual oleh para pemiliknya. Ruko-ruko ini umumnya berada di wilayah strategis seperti Glodok, Mangga Dua hingga Kelapa Gading. Saking banyaknya stok, harga ruko pun terjun bebas.
Hal ini terungkap dari pengakuan broker properti di lapangan. Selain itu, toko daring properti juga ‘banjir’ penawaran.
“Ruko-ruko harganya terjun bebas, itu hal yang wajar karena kebutuhan market untuk usaha juga belum tepat. Tapi untuk yang membeli atau investasi di saat lagi drop, banyak harga turun, ini waktu tepat karena saat normal syukur-syukur harga naik mengarah ke normal sekitar 20%-30%,” kata Broker Ray White Galih Purnama, Jumat (9/7/2021).
Saat ini, ada penurunan harga tajam di kisaran 20%-30%. Di beberapa tempat, penurunan harga bahkan lebih dalam. Misalnya ruko-ruko yang sebelumnya menjadi tempat bisnis massage, sektor ini yang paling parah terhantam pandemi.
Pantauan CNBC Indonesia di situs Lamudi, dengan kata kunci “Ruko Dijual” dan “Ruko Dijual di Jakarta” masing-masing mendapat pencarian 35 ribu penawaran dan 7 ribu lebih penawaran, sebuah angka yang beriimpah.
Penjual menawarkan ruko ini dengan iming-iming Omset per bulan Rp 150-350juta serta sudah beroperasi selama 6 tahun dengan 14 massage room Deluxe (dengan toilet), 7 massage room Standard (toilet luar). Sedang dalam masa konstruksi 1 Kolam renang + Sauna, 3 Ruang Karaoke serta 6 Kamar Hotel. Uniknya, harga yang ditawarkan ‘hanya’ berkisar Rp 6,5 miliar.
“Itu BU banget lokasi di Pademangan segitu, tapi lihat lokasi juga, apa muat jalan mobil nggak, berapa m lebarnya, terus lingkungan seperti apa karena ngaruh ke NJOP (nilai jual objek pajak) tanah, kan pajak PBB 2020 ke 2021 ga ada kenaikan karena pandemi. Itu Rp 6 m ya, harusnya bisa ke Rp 10 miliar atau sampai Rp 15 miliar maksimal,” kata Galih.
Di situs jual beli, banyak juga ruko lain yang dijual dengan harga miring, misalnya di kawasan Kelapa Gading tepatnya Gading Bukit Indah, dimana dijual ruko berukuran 6mx11m (66 m2) dengan sertifikat Hak Guna Bangunan, listriknya 5.500 watt. Penjual menulis turun harga menjadi Rp 5,8 miliar.
“Dibanding Glodok, Kelapa Gading menurut saya Mangga Dua yang paling mahal harganya. Karena Mangga Dua itu nggak pernah mati, ada saja aktivitas bisnisnya,” katanya.(cnbc)