seputar-Medan | Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut) melakukan sejumlah upaya untuk menjaga stabilitas inflasi dan pemenuhan kebutuhan uang kartal layak edar serta kesiapan Sistem Pembayaran (SP) Non Tunai.
“Secara historis sebagian besar komponen Volatile Food mengalami inflasi pada dua minggu terakhir Desember sehingga upaya yang dilakukan oleh BI Sumut bersama TPID Sumatera Utara menghadapi Nataru ini salah satunya dengan melakukan sidak pasar dan pasar murah,”kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Doddy Zulverdi saat Bincang Bareng Media secara online dan offline di Gedung BI Sumut, Jalan Balai Kota Medan, Selasa (27/12/2022).
Adapun peran dan dukungan BI Sumut dalam mengantisipasi gejolak harga menghadapi HBKN Natal dan Tahun Baru 2023 yaitu:
- Kegiatan pasar murah yang dilaksanakan secara serentak pada Selasa Jumat 13-16 Desember 2022 dan 24 Desember 2022 di Kota Medan dan Kota Pematangsiantar lokasi pasar yang menjadi objek pencacahan survei Indeks Harga Konsumen (BPS) untuk komoditas beras, gula, minyak goreng dan daging ayam ras.
- TPID melalui Biro Perekonomian Provsu bersama Disperindag Provsu dan OPD terkait berupaya memperluas cakupan komoditas pada pasar murah tersebut melalui penambahan komoditas lain dalam pasar murah yang berpotensi menjadi penyumbang utama inflasi Desember 2022 antara lain: telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah tomat dan bawang merah.
- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menjajaki pertemuan khusus dengan produsen dan distributor komoditas pangan strategis untuk membahas rencana realisasi anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk program subsidi ongkos angkut pangan.
- Pelaksanaan kegiatan sidak pasar oleh masing masing pimpinan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota dan TPID Provsu untuk memantau secara langsung kondisi ketersediaan stok dan perkembangan harga komoditas pangan strategis menjelang HBKN Nataru.
- Sekda Provinsi Sumatera Utara juga telah mengirimkan surat kepada Bupati Walikota se Sumatera Utara untuk (a) melakukan pemantauan ketersedian pasokan dan keterjangkauan harga komoditas serta menyampaikan laporan harian secara tertib, (b) aktif melakukan pasar murah terhadap komoditas pangan strategis sebagai upaya antisipasi inflasi menjelang HBKN Nataru,(c) merealisasikan Dana Transfer Umum (DTU) 2% untuk pengendalian inflasi di daerah secara optimal.
Kebutuhan Uang Kartal
Selanjutnya untuk menjaga pemenuhan kebutuhan uang kartal layak edar KPw BI Sumut tahun 2022 telah menyediakan sebesar Rp5,57 Triliun uang rupiah layak edar yang jumlahnya meningkat 12,07% (yoy) dibanding tahun 2021 sebesar Rp4,97 Triliun.
“BI Sumut siap memenuhi kebutuhan uang kartal sumut periode Nataru, dapat diakses oleh masyarakat melalui bank umum BPR, Bank Kas Titipan maupun kantor BI,” ucap Doddy Zulverdi
Sistem Pembayaran Non Tunai
Pada kesiapan SP Non Tunai, lanjut Doddy, KPw BI Sumut telah memperluas merchant dan penguna baru QR Code Indonesian Standard (QRIS) melalui program SIAP QRIS dan mempercepat elektronifikasi pembayaran melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Hingga November 2022 jumlah pengguna baru QRIS sebesar 985.322 atau telah melebihi target (100,5%) yang merupakan bagian dari target nasional 15 juta pengguna baru QRIS Dengan pencapaian tersebut akumulasi pengguna QRIS di Sumut telah mencapai 1,3 juta pengguna.
“Hal ini turut ditopang oleh peningkatan merchant QRIS hingga mencapai 937 ribu yang mayoritas berada pada segmen mikro,”ungkap Doddy.
Menurutnya, capaian target QRIS Sumut tidak terlepas dari program kolaborasi BI Sumut bersama dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) Bank dan Non Bank di Sumut yang terus dilakukan sepanjang tahun 2022. Pada tahun 2023 total pengguna QRIS ditargetkan mencapai 45 juta.(Siong)