seputar-Medan | Pada Februari 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumatera Utara (Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli) sebesar 5,88 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,44.
Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Sumatera Utara, Nurul Hasuddin mengatakan, dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,91 persen dengan IHK sebesar 117,15 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 5,22 persen dengan IHK sebesar 115,65.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran,”kata Nurul di Medan (01/03/2023).
Nurul merinci adapun sejumlah kelompok pengeluaran tersebut yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,66; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,63 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 1,87 persen; kelompok transportasi sebesar 18,08 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,39 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,57 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,85 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,97 persen.
“Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Februari 2023, antara lain bensin, beras, angkutan udara, cabai merah, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, telur ayam ras, ikan dencis, dan sewa rumah,” sebut Nurul sembari menyebutkan, tingkat deflasi month to month (mtm) Februari 2023 sebesar 0,31 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Februari 2023 sebesar 0,60 persen.(Siong)