seputar – Jakarta | Para pelaku usaha mendapatkan BLT UMKM Rp1,2 juta. Penyaluran BLT UMKM ditargetkan rampung pada akhir bulan ini.
Per September, realisasi BLT UMKM tahun 2021 telah mencapai Rp15,24 triliun kepada 12,7 juta dari sasaran 12,8 juta pelaku usaha mikro. Dengan demikian masih ada sekira 100.000 pelaku usaha yang belum mendapatkan BLT UMKM.
“Sehingga, total realisasi BPUM 2021 per September ini berjumlah Rp15,24 triliun yang diberikan kepada 12,7 juta pelaku usaha mikro. Proses penyaluran ditargetkan selesai pada akhir September 2021,” kata Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya dilansir dari okefinance, Senin (20/9/2021).
Persyaratan penerima BLT UMKM 2021 antara lain Warga Negara Indonesia (WNI), tidak sedang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan bukti kepemilikan UMKM menggunakan surat usulan calon penerima BPUM dari pengusul BPUM beserta lampirannya. Selain itu, penerima juga harus bukan termasuk PNS/PPK (ASN).
BLT UMKM 2021 disalurkan melalui BRI dan BNI. Bagi nasabah BRI, kepesertaan dapat dicek melalui tautan eform.bri.co.id. Sementara itu, nasabah BNI dapat mengeceknya melalui tautan banpresbpum.id.
Perihal penyaluran BLT UMKM untuk tahun mendatang, Kemenkop UKM mengaku siap untuk menyalurkannya terutama kepada UMKM mikro. Namun, keputusan ini masih bergantung kepada anggaran yang akan tersedia nantinya.
BLT Subsidi Gaji
Sementara itu, Bank Himbara memegang peran penting dalam penyaluran BLT subsidi gaji atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021.
Oleh karena itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta perusahaan untuk aktif berkoordinasi dengan Bank Himbara terkait penyaluran dengan skema pembukaan rekening baru secara kolektif (Burekol).
“Kami berharap perusahaan yang pekerjanya telah terdaftar sebagai penerima BSU melalui skema Burekol untuk segera berkoordinasi dengan Bank Himbara terkait aktivasi rekening baru yang telah dibuatkan pemerintah,” kata Ida dalam keterangan tertulisnya.
Bank Himbara juga memiliki kewajiban mendatangi masing-masing perusahaan untuk melakukan aktivasi rekening baru tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerumunan yang kemungkinan terjadi akibat penumpukan antrean.
“Jadi kami harapkan aktivasi rekening baru ini tidak menyebabkan penumpukan orang di bank. Hal ini sebagai bentuk ketaatan kita menerapkan protokol kesehatan,” katanya.(okefinance)