seputar- Medan| Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut) menargetkan penambahan merchant QRCode Indonesian Standart (QRIS) sebanyak 260 ribu pada tahun 2021 ini. Hingga bulan Januari 2021, terdapat 244.413 merchant QRIS di Sumatera Utara. Sampai akhir tahun diproyeksikan akan tercapai 500 ribu merchant QRIS di Sumut.
Jumlah merchant QRIS tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,29% (mtm) atau sebanyak 11.768 merchant bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 234.363 merchant. Adapun sebanyak 161 ribu atau sekitar 66,0% merchant QRIS di Sumatera Utara tersebut merupakan merchant dengan skala usaha mikro.
“Di Provinsi Sumut target tambahan merchant QRIS sebanyak 260 ribu unit. Kini kita sudah ada 244 ribu. Jadi hingga akhir tahun 2021 diharapkan jumlah merchant QRIS di Sumut mencapai 500 ribu unit. Hal ini sekaligus mendukung target 12 juta merchant pengguna QRIS secara nasional,” kata Kepala KPw BI Sumut Soekowardojo saat berbincang dengan media di Medan, Selasa (23/02/2021).
Soekowardojo menjelaskan, implementasi QRIS merupakan salah satu inovasi BI dalam mendukung terciptanya ekosistem digital di daerah. Untuk itu perluasan implementasi QRIS akan terus dilakukan pada tahun 2021, termasuk di Sumut.
“Pendekatan dengan berbagai target perluasan potensial akan menjadi fokus utama yang dilakukan oleh KPw BI Sumut untuk mendorong perluasan QRIS,””jelas Soekowardojo didampingi Deputi Kepala KPw BI Sumut, Andiwiana Septonarwanto dan Ibrahim.
.
Soekowardojo melanjutkan, untuk percepatan pengembangan ekosistem digital KPwBI Sumut akan terus mendukung pengembangan potensi ekonomi dan bisnis di daerah melalui sinergi dan kerja sama dengan berbagai stakeholder, baik di high level maupun teknis. Hal ini bertujuan untuk mengakselerasi terciptanya ekosistem digital di Sumut.
Andiwiana Septonarwanto menambahkan, kondisi pandemi yang masih belum reda membuat transformasi digital memang semakin penting, terutama dari sisi pembayaran. Hal ini terlihat dari grafik transaksi penggunaan uang tunai yang juga semakin menurun di masyarakat dibanding penggunaan uang digital.
“Kenapa demikian, karena zaman sekarang masyarakat cenderung lebih memilih melakukan pembayaran lewat transfer saat melakukan transaksi, kalau bisa ngak pakai pegang-pegang, kalau bisa tidak sentuh-sentuhan. Jika bisa scan saja pakai QRIS atau pakai kartu saat transaksi,” ungkap Andiwiana.
Masih kata Andiwiana, dari target penambahan 260 ribu merchant QRIS di Provinsi Sumut, 85 persen merchant QRIS akan tersebar di wilayah Medan, Deli Serdang, Karo dan Binjai.
“Jadi sekira 208 ribu merchant akan berada di wilayah primer itu. Lalu untuk wilayah kota sekundernya mungkin akan ada penambahan 6.500 merchant per kota dan di setiap Kabupaten itu bisa 1.000 atau lebih,”ujarnya.
Andiwiana merasa optimis target pengembangan merchant QRIS bisa tercapai hingga akhir tahun 2021 sebab KPw BI Sumut telah memiliki caranya seperti melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan jasa sistem pembayaran yang aktif mendukung program ini.
Selain itu berbagai strategi perluasan QRIS akan terus disinergikan dengan berbagai stakeholder mulai dari pelaksanaan edukasi, fasilitasi hingga kolaborasi berbagai kegiatan yang inovatif. (Siong)