seputar – Medan | Sebulan setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, harga bahan pokok di Sumatera Utara (Sumut) justru banyak yang mengalami penurunan. Kondisi ini bahkan disebut anomali karena biasanya dampak kenaikan harga BBM bisa bertahan lama.
“Dampak kenaikan harga BBM tidak berangsur lama. Bahkan komoditas pangan justru cenderung menurun,” kata Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (30/9/2022).
Dia menerangkan, jika membandingkan harga pangan pokok antara Kota Medan dengan daerah lain di Sumut secara keseluruhan, terlihat harga pangan pokok di Kota Medan cenderung lebih stabil.
Selain Kota Medan, Pematang Siantar juga menjadi kota yang juga relatif sangat dekat dengan sejumlah basis produksi pangannya. Sementara untuk Kota Sibolga, Padang Sidempuan hingga Gunung Sitoli, harga bahan pokok cenderung lebih mahal dibandingkan dengan Siantar dan Medan.
Mengacu kepada PIHPS dan membandingkan harga sebelum BBM dinaikkan pada 2 september 2022 lalu dengan harga akhir bulan ini, secara point to point, harga cabai merah di Kota Medan turun 59,3 persen. Sementara total wilayah Sumut mengalami penurunan 56,7 persen.
Berbeda dengan cabai rawit, di Kota Medan yang mengalami kenaikan harga 5,2 persen, sementara di Sumut harganya justru turun 12,7 persen.
Sementara itu, untuk minyak goreng baik curah dan kemasan di Kota Medan turun dalam rentang 3,8 persen hingga 6,5 persen. Sumut secara keseluruhan turun 1 persen hingga 7,2 persen. Telur ayam turun 0,76 persen di Kota Medan, dan turun 3,1 persen di wilayah Sumut.
Bawang merah yang banyak didatangkan dari luar wilayah Sumut khususnya jawa, di Medan harganya mengalami kenaikan 16,9 persen, sementara untuk keseluruhan wilayah SUMUT harganya naik 10,2 persen.
Sementara itu, untuk harga bawang putih di Kota Medan stabil, sementara di wilayah Sumut harganya naik 0,7 persen.
Untuk gula pasir di Kota Medan harganya stabil, sementara secara keseluruhan di Sumut turun 0,6 persen hingga 2,7 persen. Selain itu, harga daging ayam di Kota Medan terpantau turun 2 persen, sementara di wilayah Sumut turun 2,6 persen.
Gunawan mengatakan akan ada kemungkinan harga pangan di Sumut menyumbang deflasi. Namun, hal tersebut masih akan tertahan dengan tekanan inflasi yang masih akan terjadi pada bulan September 2022.(detik)