seputar-Aceh Selatan | Yayasan Aceh Hijau (YAH) kembali menyambangi Pemeritah Kabupaten Aceh Selatan, Senin (30/11/2020).
Delegasi yang dipimpin Syarifah Marlina Al-mazhir MSc itu, diterima Sekretaris Daerah Aceh Selatan H Nasjuddin SH MM di ruang kerjanya, Kantor Bupati Jalan T Ben Mahmud, Tapaktuan.
“Kunjungan ini dalam rangka berkoordinasi menyangkut dengan rencana distribusi bantuan kami berupa sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dalam wilayah Aceh Selatan,” kata Syarifah, Direktur YAH kepada media ini seusai pertemuan.
Menurutnya bantuan CTPS yang akan disalurkan berjumlah 80 unit dalam dua kategori, yaitu besar dan sederhana. Ukuran besar sebanyak 48 unit untuk pendidikan dayah serta 2 unit untuk Dinas Dayah dan BPBD.
Syarifah menerangkan CPTS ukuran ini dilengkapi politank isi 500 liter air, sedang yang sederhana diperuntukkan untuk Sekolah Dasar, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Balai Pengajian masing-masing 10 unit.
“Hasil kesepakatan tadi penyaluran secara simbolis akan dilakukan oleh Bupati Aceh Selatan Tgk Amran, pada Rabu (2/12/2020) di Ponpes Darurrahmah Kota Fajar, Kecamatan Kluet Utara,” ujarnya.
Syarifah mengakui bantuan ini belum meng-cover seluruh dayah dan sekolah yang ada di wilayah Aceh Selatan. Tetapi, sambungnya, dalam jumlah terbatas ini dapat mengedukasi serta membiasakan masyarakat untuk beradaptasi pada kehidupan baru yang sering disebut new normal.
Sebelumnya Yayasan Aceh Hijau yang didukung UNICEF di masa pandemi Covid-19 ini juga telah menyalur sebanyak 50 unit sprayer (alat semprot disinfektan) yang diawali dengan pelatihan kepada pengguna sprayer dan 74 unit Alat Perlindungan Diri (APD).
Sementara itu Sekda Nasjuddin atas nama Pemkab Aceh Selatan mengapresiasi program Aceh Hijau. “Kita tidak melihat pada jumlah yang diperbantukan, namun lebih kepada kepedulian Aceh Hijau terhadap masyarakat Aceh Selatan,” kata Sekda.
Sekda yang didampingi Asisten Bidang Pemerintahan Erwiandi MSi dan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Farid Wajdi berharap, semoga ada lembaga lain yang juga dapat melakukan hal sama guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dan new normal.
“Sebab, pemberlakuan refocussing anggaran masa pandemi ini, berdampak pada kemampuan daerah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” akunya. (HSP)