seputar – Aceh Utara | Masyarakat di Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, memindahkan secara paksa 111 pengungsi Rohingya, yang terdampar di wilayah itu sejak dua pekan lalu, ke kantor bupati. Pemindahan itu dipicu tak ada kejelasan dari lembaga terkait soal penampungan pengungsi Rohingya.
Seratus pengungsi Rohingya itu diangkut ke kantor Bupati Aceh Utara menggunakan dump truk pada Kamis (24/11) sore.
“Di depan kantor bupati mereka ditempatkan. Diangkut pakai dump truk. Rencananya mau dipindahkan ke bekas gedung Imigrasi Lhokseumawe di Punteut, tapi warga di sana juga menolak,” kata Kabag Humas Aceh Utara Hamdani, Jumat (25/11).
Menurut Hamdani, 111 pengungsi Rohingya itu awalnya ditempatkan di balai kantor Camat Muara Batu sebelum dipindahkan ke kantor bupati. Masyarakat dongkol dengan lembaga internasional yang mengurusi pengungsi ini, sebab tak memberi kejelasan di mana mereka akan ditempatkan.
Hamdani menyebut Pemerintah Aceh Utara tak bisa fokus menangani pengungsi Rohingya karena sedang mengurus persoalan pascabanjir yang terjadi di daerah itu beberapa waktu lalu. Proses pemulihan lahan pertanian warga, infrastruktur yang rusak kini jadi perhatian utama mereka.
“Kami juga menyayangkan nasib pengungsi Rohingya ini terkatung-katung,” ujarnya.
Sebelumnya, 111 pengungsi Rohingya ini terdampar di Muara Batu, Selasa (15/11). Sehari kemudian, 119 saudara mereka kembali tiba di Kecamatan Dewantara. (merdeka)